Proses persalinan seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi ibu hamil. Hal itu justru membuat ketegangan dan kecemasan yang dapat memicu rasa sakit. Padahal seorang ibu hamil, baru saja meminimalkan atau bahkan melahirkan tanpa rasa sakit. Mengandung selama sembilan bulan, melahirkan, dan mempunyai anak adalah hal yang sangat dinanti-nantikan oleh seorang wanita yang telah hidup berkeluarga. Namun demikian, bagi seorang wanita khususnya ibu-ibu muda, proses persalinan seringkali merupakan sesuatu yang menakutkan. Hal ini diperparah oleh rumor-rumor yang beredar yang mengatakan bahwa proses melahirkan itu menyakitkan. Akibatnya, rasa takut yang dimiliki semakin tinggi dan menyebabkan rasa nyeri seolah lebih kuat daripada seharusnya karena dalam pikiran mereka telah tertanam bahwa proses persalinan itu menyakitkan.
Di Amerika Serikat, lebih dari 10 persen wanita yang terkena depresi ketika hamil dapat “menularkan” kesedihannya pada janin dalam kandungannya.proses penularan kesedihan itu terjadi secara biokimia. Kondisi depresi si ibu akan meningkatkan hormon stres serta aktivitas otak janin. Akibatnya, waktu lahir si bayi menunjukkan gejala depresi. Ia gelisah di kala tidur atau menolak minum. Untuk menghindari kemungkinan itu calon ibu perlu mematangkan mentalnya dalam menghadapi kehamilan. Semua kegalauan yang memunculkan depresi itu sebenarnya bersumber dari beragam pertanyaan negatif. Berbagai pengaruh lingkungan berupa cerita, pengalaman, bahkan mitos, cenderung membuat orang hamil menjadi salah tingkah. Semua itu semestinya dilawan dengan pikiran yang positif.
Rasa sakit muncul karena wanita yang mau melahirkan merasa tegang dan takut, akibat telah mendengar berbagai cerita seram seputar melahirkan. Perasaan ini selanjutnya membuat jalur lahir menjadi mengeras dan menyempit. Pada saat kontraksi alamiah mendorong kepala bayi untuk mulai melewati jalur lahir, terjadi resistensi yang kuat. Ini yang menyebabkan rasa sakit yang dialami seorang wanita. Lha, bagaimana tidak sakit. Bayi, dengan dorongan kontraksi alamiah, seharusnya bisa dengan mudah, lancar, dan mulus, melewati jalur lahir dan keluar dengan mudah, mendapat hambatan karena jalur lahir menyempit dan tegang. Semakin si wanita merasa tegang dan takut, semakin kaku dan menyempit jalur lahirnya, dan semakin sakit jadinya.
Melahirkan merupakan proses yang dinantikan setiap wanita, belum lengkap rasanya jika seorang wanita belum merasakan melahirkan seorang bayi. Baik secara normal maupun Caesar. Tapi kerapkali melahirkan normal dianggap menakutkan, sebab prosesnya lama dan menyakitkan. Akhirnya banyak ibu yang lebih memilih melahirkan secara Caesar. Padahal medis tetap menganjurkan persalinan normal. Sebetulnya, itu wajar dan sah-sah saja, apalagi jika situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk persalinan normal. Namun, kenyataannya, persepsi bahwa persalinan normal itu menyakitkan masih sangat menggejala. Meski sekarang telah ditemukan bermacam metode melahirkan normal dengan rasa sakit yang minimal. Misalnya, Waterbirthing dan hypnobirthing.
Ibu menjadi kunci penting saat proses melahirkan. Metode relaksasi hypnobirthing membantu melancarkan persalinan dan meminimalisasi rasa sakit. Hamil dan melahirkan adalah anugerah yang luar biasa bagi wanita. Sayangnya, ibu hamil kerap dihinggapi rasa takut dan cemas akan bayangan proses melahirkan yang sulit dan menyakitkan. Lupakan segala mimpi buruk itu, karena proses persalinan sebetulnya tidak harus melalui rasa sakit yang menakutkan. Apalagi hingga menjerit-jerit. Seorang ibu hamil bisa saja melahirkan tanpa rasa sakit, atau dengan rasa sakit yang minimal. Salah satu cara yang ditawarkan adalah latihan relaksasi melalui teknik yang disebut hypnobirthing. Metode itu berakar pada ilmu hypnosis dengan metode pendekatan kejiwaan yang memberi kesempatan untuk berkonsentrasi, fokus, dan rileks. Namun, tetap dengan kesadaran sepenuhnya.
Hipnobirthing seyogyanya dilakukan oleh si ibu sejak merencanakan kehamilan. Ibu harus dibiasakan untuk berpikir positif berkaitan dengan kehamilannya. Hipnobirthing pada initinya si ibu memberikan semacam hipnotis untuk dirinya sendiri, tetapi hipnotis yang positif. Pengaruh positif itu misalnya si ibu berpikiran bahwa masa hamil adalah masa yang paling indah, menyenangkan dan menyaksikan kelahiran si kecil adalah masa yang paling membahagiakan bagi ibu. Ibu harus dibiasakan berpikiran rileks tenang dan membayangkan hal-hal yang indah, sehingga pada saat melahirkan nanti tidak akan panik dan bisa melahirkan dengan lancar.
Aplikasi hypnosis untuk persalinan mempunya banyak manfaat, oleh Adriana (2007) dijabarkan sebagai berikut :
1. Meminimalkan bahkan menghilangkan rasa takut, ketegangan, sindrom rasa sakit dan kepanikan selama proses persalinan dan periode setelahnya (sehingga tidak menimbulkan trauma).
2.Meminimalkan bahkan menghilangkan keinginan untuk menggunakan obat bius dan obat penghilang rasa sakit saat bersalin.
3.Mempersingkat fase awal proses persalinan, yaitu pembukaan, yang biasanya bisa memakan waktu 10 sampai 24 jam (terutama untuk kelahiran anak pertama).
4.Menghilangkan keletihan yang amat sangat sehingga setelah proses kelahiran bayi sang ibu bisa bertenaga.
5.Mengurangi kemungkinan terjadinya hiperventilasi (pernafasan yang cepat dan pendek karena menahan sakit) saat proses persalinan berlangsung.
6.Mempercepat masa pemulihan pasca persalinan
7. Membuat proses kelahiran yang alami dan menjadikan sesuatu yang indah dan tidak traumatis.
8.Mempererat ikatan batin antara ibu terhadap bayi dan sang suami.
http://hypno-club.blogspot.com/2009/07/implementasi-hypnosis-dalam-persalinan.html
HYPNOBIRTHING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar